Andainya di suatu ketikanya nanti,
tinta ini terhenti,
dan tiada lagi bahasa yang menyantuni kasih,
apakah masih bisa kenangan bertempat disisi?
Alahai, kiranya dendam masih berkesumat jiwa,
maka rebahlah kota ukhwah
yang dulunya kita bina bersama derai tawa airmata
yang dulunya kita dirikan dengan cinta
yang kita raikan kian lama
Andainya tinta ini terhenti,
jangan disimbah api kasih yang marak
ukhwah ini biarlah melata
selagi ada sampainya masa
kita menjadi orang terakhir menjulang memori
Nanti, ziarahlah tanah kasih,
berdiri dan renung kesilaman kisah
riwayat ukhwah sonsong menyonsong
taut bertaut, bertali berarus,
di tanah kasih ini,
telah tumbuh pepohon rendang,
tempat kita berteduh.
4 komen dari kengkawan:
cam sodih yo ni..kau ado apo2 tando ko adei,macam dah tak lamo yo laie ni...
x do lah
hibo gaso heh..huhuhu
Ni yang den ghoma kek kau ni ediey, Bahaso kau ni puitis bona. Sobak raso eh. Kau nengok cuman yang brutal pun lomah lutut, hingus eh pun buleh meleleh dek kau.
Post a Comment